Ironi tentang CPNS

Mbak Sukma (Kabid Administrasi) barusan cerita habis dapat telpon dari temannya (bukan teman dekat sich), isinya kira-kira seperti ini :

Penelpon : "Mbak, bisa minta tolong nggak??"

Mbak Sukma : "Ya... minta tolong apa?"

Penelpon : "Gini mbak, saya kan lulus ujian CPNS tahun 2008 kemarin di Kabupaten Batang..., tapi waktu hari pengarahan (registrasi) kemarin saya nggak datang... nah, saya mo minta informasi tentang apa-apa saja yang dibutuhkan untuk pemberkasan yg di Kabupaten Kendal, isinya pasti sama kan dengan yang di Kabupaten Batang??"

Mbak Sukma : "Loh... kok sampe nggak bisa datang kenapa, registrasi itu kan penting?!"

Penelpon : "Anu mbak, saya ada acara lain waktu itu, jadi ya... nggak bisa datang." (dijawab dengan ringannya.

Mbak Sukma : "Wah... kalo masalah detil berkas-berkas yang harus disiapkan sich saya nggak hafal, tapi kan fotocopy-nya sudah diserahkan ke masing-masing peserta yg lulus waktu registrasi itu..."

Penelpon : "Gimana kalo saya minta tolong difotocopy-kan detil berkasnya yg dari Kabupaten Kendal... nanti biayanya saya ganti dech..."

Mbak Sukma : "Gini aja, coba datang langsung BKD Kendal, ke bidang Pengembangan, trus minta atau pinjem pengumumannya... nggak pa-pa kok pasti dilayani."

Penelpon : "Nggak enak ah mbak, tolong difotocopy-kan saja ya... jangan kuatir nanti ongkosnya saya ganti deh..."

Mbak Sukma makin heran... trus karena nggak enak (karena masih teman juga) dijawab : "Coba deh nanti tak tanyakan ke Bidang Pengembangan, masih ada sisa cetakannya nggak... udah dulu ya..." Kemudian dengan "sebel-nya" lebih memilih untuk mengakhiri teleponnya...


Heran banget...!!!, ribuan orang yang dengan susah payahnya antri ingin ikut mendaftar ujian CPNS, Eeeeehhhhh... yang lulus ujian - yang ketrima malah orang yg kayak GINI-AN... Nggak ada perjuangan sama sekali! Nggak ada repot-repotnya! Mau enaknya sendiri... emang dia itu siapa sich?! Baru mau jadi calon pegawai kok payah kayak gini, gimana nanti kalo udah jadi?!?!

Bukan hal yg baru bila selama ini nama "PNS" cukup terpuruk dan tidak begitu simpatik di mata masyarakat... Banyak orang menganggap PNS sangat identik dengan korupsi..., tidak profesional..., malas..., mbolos..., suka terlambat..., dan masih banyak lagi "gelar-gelar negatif" yang dipasangkan masyarakat pada PNS. Tetapi ironisnya, saat ini posisi PNS justru sedang trend menjadi pilihan oleh para lulusan-lulusan bangku sekolah dan kuliah.

Padahal apa yang dinamakan dengan profesi itu tidak lebih dari sebuah "pakaian" semata... bukan PNS-nya yg harus digugat, bukan PNS-nya yg harus disalahkan, tapi orang yang menjadi PNS itu sendirilah yg sebenarnya merupakan subjeknya... (Mohon maaf) tapi ada juga petani yg hobinya berjudi, tukang becak yg mencuri, satpam yg suka membolos, atau direktur perusahaan swasta yg lebih memilih menyogok petugas pajak daripada membayar pajak, dan lain sebagainya...

Kepada rekan-rekan peserta yg telah lulus ujian CPNS, dan kemungkinan besar akan diangkat menjadi CPNS... mari kita benahi dan luruskan niat, perkuat rasa syukur, kembangkan rasa kepekaan terhadap lingkungan sosial. Bergabung dengan birokrasi pemerintahan, bukan hanya merasakan enaknya kerja kantoran, atau merasa nyaman dengan kepastian gaji tiap tanggal 1-nya, atau merasa lebih baik sendiri karena berseragam, tetapi lebih dari itu yaitu melayani masyarakat. PNS yg dikenal juga dengan nama Civil servant adalah pelayan masyarakat! Bagaimana bisa kita melayani masyarakat, bila melayani diri sendiri saja kita tidak becus, tanggung jawab terhadap diri sendiri saja kita nol besar...?!

Memperbaiki nama PNS ataupun bahkan membuatnya makin hancur adalah tanggung jawab kita sendiri para PNS, termasuk anda rekan-rekan calon CPNS nanti... sekali lagi selamat atas "diterimanya" anda semua...! ^_^